Dinding lambung memproduksi cairan yang disebut asam lambung.
Lambung adalah organ lentur yang mudah memuai jika kepenuhan.
Volume makanan yang ideal untuk lambung manusia dewasa rata-rata
seperempat liter.
Toleransi muai lambung bisa mencapai satu setengah liter dengan
konsekuensi perut sesak dan tidak nyaman.
Jika dijadikan kebiasaan, lama kelamaan elastisitas otot perut
akan menurun dan perut menjadi kendur.
Terlalu banyak makanan dalam lambung juga dapat mengakibatkan
sebagian makan tidak tersentuh asam lambung
Asam lambung berfungsi
mematikan bakteri penyakit yang terbawa masuk bersama makanan, menstabilkan zat
gula dari penguraian sebelumnya, dan merangsang produksi enzim pencerna
protein.
Oleh sebab itu semua makanan harus bersentuhan dengan asam
lambung.
Asam lambung naik dan turun dipengaruhi oleh kadar lemak yang
terdapat pada protein yang masuk, semakin tinggi lemaknya, semakin rendahnya
pH-nya atau semakin asam.
Derajat keasaman maksimal yang dapat ditoleransi oleh asam lambung adalah pH 2.0. Dibawah pH 2.0 asam lambung justru tidak bisa memproduksi enzim
pencerna protein.
Dalam kondisi normal, konsentrasi
asam dan aktivitas enzim pada lambung akan meningkat dan mencapai puncaknya
maksimal setiap 4 jam setelah makan dan
kemudian menurun pada jam berikutnya. Makanan yang tertahan lebih dari 4 jam di
lambung akan menurunkan fungsi asam lambung, sehingga sebagian makanan ada yang
tidak tersentuh asam lambung.
Lamanya lambung menahan setiap jenis makanan berbeda-beda.
Makanan tinggi zat pati umumnya sekitar 3 jam, tinggi protein sekitar 4 jam,
dan tinggi lemak sekitar 6 jam.
Asam lambung memegang peranan penting dalam fungsi
pencernaan.
Zat yang diproduksi lambung ini bisa mengurai makanan agar mudah
diserap oleh tubuh. Tanpa asam
lambung, makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat dicerna dengan baik,
sehingga zat-zat gizi tidak bisa diserap secara baik oleh tubuh.
Hanya saja, jika sampai keluar dari area lambung, asam lambung
bisa membawa petaka.
Hanya dinding lambung yang bisa bertahan dari serangan penyakit
meskipun terkena asam lambung setiap saat. Maklum, dinding lambung memiliki
lapisan pelindung. Sebaliknya, jika asam lambung beredar di organ tubuh yang
tidak memiliki lapisan pelindung, maka bisa berbahaya bagi kesehatan.
Lambung memproduksi asam untuk mencerna makanan dalam keadaan
jadwal yang teratur. Bahkan, saat tidur pun lambung tetap saja memproduksi asam
walaupun tidak ada makanan yang harus dihancurkan.
(disadur dari berbagai sumber )
No comments:
Post a Comment