Makanan Pedas,
ini disebabkan karena rempah-rempah dalam makanan pedas memiliki kadar asam
tinggi, sama seperti lambung.
Makanan
Berlemak, makanan berlemak jenuh, sulit dicerna, serta meninggalkan asam pada
pencernaan. Makanan berlemak memakan waktu lebih lama untuk larut dalam tubuh,
sehingga tertahan di perut untuk jangka waktu lama. Akibatnya, tubuh secara
otomatis menghasilkan asam lambung ekstra untuk membantu pencernaan. Perlu
diketahui bahwa makan terlalu banyak juga akan menyebabkan keterlambatan dalam
pencernaan dan akan merangsang lambung untuk mengeluarkan asam lebih.
Minuman
Bersoda, minuman berkarbonasi ini menjadi pemicu gangguan lambung. Efek
karbonasi ini dapat memicu perut menjadi kembung yang berujung pada
ketidaknyamanan tubuh. Hal ini dapat memicu refluks, apalagi jika Anda
mengkonsumsinya saat akan beranjak tidur.
Tomat, dalam
sebuah penelitian, kandungan lycopene pada tomat mampu melindungi Anda dari
risiko penyakit jantung dan kolesterol. Dibalik itu, tomat ternyata mengandung
rasa asam yang dapat memicu peningkatan asam lambung.
Cokelat,
terbukti memiliki manfaat kesehatan, termasuk mengurangi risiko stroke dan
jantung. Tapi Anda juga perlu waspada karena cokelat dapat menyebabkan gangguan
lambung dan pencernaan. Cokelat mengandung kafein, agen lain yang mendorong
perut untuk menghasilkan kelebihan asam. Cokelat mengandung konsentrasi
theobromine, senyawa yang terjadi secara alami di banyak tanaman seperti kakao,
teh dan tanaman kopi. Dan senyawa ini memiliki kemampuan untuk mengendurkan
otot sfingter esofagus, membiarkan asam lambung naik ke kerongkongan. Selain
itu, cokelat juga banyak mengandung lemak, sementara lemak juga dapat
berpengaruh pada asam lambung.
Kafein, kopi
dan teh (mint) merupakan beberapa minuman yang mengandung kafein. Asam dalam
minuman ini dapat mengiritasi lapisan lambung, yang dapat menyebabkan produksi
asam klorida berlebihan.
Brokoli, para ahli gizi menyebutkan bahwa brokoli
adalah sayuran yang memproduksi gas. Bagi mereka yang memiliki gangguan pada
usus besar, brokoli dapat menyebabkan gangguan lambung dan perut. Makanan
berserat larut, yang tidak rusak hingga mencapai usus besar, ini juga
mengandung raffinose, gula kompleks yang menghasilkan gas seperti pada
kacang-kacangan. Sayuran lainnya antara lain: kol, kubis
Susu, pada dasarnya susu merupakan minuman terbaik
bagi tubuh, karena memiliki kandungan kalsium yang bermanfaat untuk tulang dan
juga baik untuk menetralkan asam lambung. Namun banyak orang kehilangan
kemampuan untuk mencerna laktosa (gula susu) saat mereka tumbuh menjadi dewasa.
Intoleransi laktosa disebabkan oleh kekurangan dari enzim laktase, yang
dihasilkan oleh sel-sel yang melapisi usus kecil. Akibatnya tubuh tidak bisa
mencerna makanan dengan baik dan menghasilkan banyak gas. Dan ketika Anda
mengkonsumsinya usai makan, maka refluks dapat saja terjadi. Ini karena
kandungan lemak dan asam yang terdapat pada susu. Setidaknya, beralihlah ke
susu atau produk turunan susu yang tanpa lemak.
Minuman dingin,
pencernaan bergantung sepenuhnya pada asam lambung dan enzim pencernaan. Sangat
disarankan mengasup minuman panas, seperti teh atau air panas dengan lemon,
setelah makan atau mengonsumsi minuman dingin. Minuman es dingin dapat
menonaktifkan enzim percernaan, dan menyebabkan gangguan lambung dan
pencernaan.
Kacang-kacangan, kandungan oligosakarida dapat menghasilkan
gas di usus. Oligosakarida merupakan sejenis gula kompleks yang terdiri dari
molekul besar bagi usus kecil. Selain itu, tubuh tidak dapat memecah gula
kompleks ini karena tidak memiliki enzim untuk melakukannya.
Peppermint, di
balik manfaatnya, peppermint bisa menyebabkan gejala peningkatan mulas. Efek
ini muncul dari semua makanan mengandung mint, seperti teh peppermint, bahkan
permen karet dan permen peppermint pereda hidung tersumbat. Mint meningkatkan
kemungkinan refluks asam karena melemaskan otot yang terletak di ujung
kerongkongan, sehingga membuat asam dari perut kembali ke pipa makanan.
disadur dari
berbagai sumber
No comments:
Post a Comment