Tuesday 23 April 2013

Penyakit Asam Lambung

Dinding lambung memproduksi cairan yang disebut asam lambung.

Lambung adalah organ lentur yang mudah memuai jika kepenuhan.
Volume makanan yang ideal untuk lambung manusia dewasa rata-rata seperempat liter.
Toleransi muai lambung bisa mencapai satu setengah liter dengan konsekuensi perut sesak dan tidak nyaman.
Jika dijadikan kebiasaan, lama kelamaan elastisitas otot perut akan menurun dan perut menjadi kendur.
Terlalu banyak makanan dalam lambung juga dapat mengakibatkan sebagian makan tidak tersentuh asam lambung

Asam lambung berfungsi mematikan bakteri penyakit yang terbawa masuk bersama makanan, menstabilkan zat gula dari penguraian sebelumnya, dan merangsang produksi enzim pencerna protein.
Oleh sebab itu semua makanan harus bersentuhan dengan asam lambung.

Asam lambung naik dan turun dipengaruhi oleh kadar lemak yang terdapat pada protein yang masuk, semakin tinggi lemaknya, semakin rendahnya pH-nya atau semakin asam.
Derajat keasaman maksimal yang dapat ditoleransi oleh asam lambung adalah pH 2.0. Dibawah pH 2.0 asam lambung justru tidak bisa memproduksi enzim pencerna protein.

Dalam kondisi normal, konsentrasi asam dan aktivitas enzim pada lambung akan meningkat dan mencapai puncaknya maksimal setiap 4 jam setelah makan dan kemudian menurun pada jam berikutnya. Makanan yang tertahan lebih dari 4 jam di lambung akan menurunkan fungsi asam lambung, sehingga sebagian makanan ada yang tidak tersentuh asam lambung.
Lamanya lambung menahan setiap jenis makanan berbeda-beda. Makanan tinggi zat pati umumnya sekitar 3 jam, tinggi protein sekitar 4 jam, dan tinggi lemak sekitar 6 jam.

Asam lambung memegang peranan penting dalam fungsi pencernaan.
Zat yang diproduksi lambung ini bisa mengurai makanan agar mudah diserap oleh tubuh. Tanpa asam lambung, makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat dicerna dengan baik, sehingga zat-zat gizi tidak bisa diserap secara baik oleh tubuh.

Hanya saja, jika sampai keluar dari area lambung, asam lambung bisa membawa petaka.

Hanya dinding lambung yang bisa bertahan dari serangan penyakit meskipun terkena asam lambung setiap saat. Maklum, dinding lambung memiliki lapisan pelindung. Sebaliknya, jika asam lambung beredar di organ tubuh yang tidak memiliki lapisan pelindung, maka bisa berbahaya bagi kesehatan.
Lambung memproduksi asam untuk mencerna makanan dalam keadaan jadwal yang teratur. Bahkan, saat tidur pun lambung tetap saja memproduksi asam walaupun tidak ada makanan yang harus dihancurkan.


(disadur dari berbagai sumber )


No comments:

Post a Comment